Carayang akan kami uraikan cocok digunakan untuk budidaya tanaman organik karena tidak menggunakan tambahan pupuk kimia, pestisida, herbisida, dan obat-obatan lainnya. Syarat media tanam yang baik. Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
jenis pupuk. ©2020 - Pupuk menjadi unsur hara penting bagi tanaman. Meski sejak lama ada penggunaan pupuk organik, tak ayal banyak yang menggunakan pupuk kimia sebagai penyubur. Pupuk kimia memiliki kelebihan pada unsur dan senyawa yang mudah larut, serta cepat diserap oleh tanaman tanpa memerlukan proses penguraian. Meski begitu, terkadang pupuk kimia mengandung kalsium amonium nitrat. Sebuah aplikasi senyawa paling umum dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman untuk kebun yang bisa berbahaya di sisi lain. Alangkah baiknya, mengenal setiap ciri dan kegunaan dari masing-masing pupuk sesuai kebutuhan. Serta mengetahui cara penyimpanan yang tepat, demi mencegah terjadinya polusi, hingga ledakan tak diduga. Berikut jenis pupuk organik dan kimia, beserta cara menyimpan yang tepat dilansir dari berbagai sumber. 2 dari 13 halaman Pupuk Kimia ©2020 1. Urea Pupuk urea menjadi yang paling diminati oleh petani, karena sangat bermanfaat untuk lahan pertanian maupun budidaya. Pupuk ini memiliki rumus kimia CONH22, terbuat dari campuran gas amoniak NH3 dan gas asam arang. Sekitar 46kg nitrogen terkandung dalam 100kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebab nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih banyak klorofi. Dilansir dari pupuk urea berbentuk menyerupai kristal dengan warna beragam, antara putih dan merah muda untuk jenis pupuk bersubsidi. Selain itu, sifatnya higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman. Reaksinya sedikit asam dan mudah terbakar oleh sinar matahari. Sehingga sebaiknya simpan dalam suhu ruangan yang tidak terlalu panas maupun lembab. Demi menjaga kualitas pupuk urea. 3 dari 13 halaman 2. ZA Zwavelzure Amonium ©2020 Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumus kimia NH42SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya diterapkan sebagai pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat. Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman. Kemudian memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil panen. Kelebihan lainnya, ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama. Sifat dan Ciri Pupuk ZA Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Terutama pada kelembapan 80 persen atau lebih, jadi mudah diserap tanaman. Hampir sama dengan urea, reaksinya asam. Kurang baik diberikan pada tanah muda yang masih asama atau tanah yang kurang kandungan kalsium alkali. Cocok sebagai pupuk dasar. Bentuk seperti kristal dengan beragam warna, seperti putih, merah muda, biru, abu-abu, dan kuning. 4 dari 13 halaman 3. SP-36 super phosphate ©2020 Pupuk SP-36 super phosphate atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia. Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat belerang dengan fosfat alam. Memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Biasanya digunakan di berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura. Pupuk SP-36 kerap digunakan petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak. Kelebihan lain SP36, bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel. Reaksi kimia yang ditimbulkan tergolong netral. Pupuk SP36 mengandung sekitar 36 persen Fosfor dalam bentuk P205 fosfat. Karena reaksi kimia yang cukup lambat, SP36 cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman. Kemudian karena sifatnya higroskopis, pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi. 5 dari 13 halaman 4. KCl Kalium Klorida ©2020 Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. Bentuknya bubuk atau serbuk merah. Jenis pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang. Reaksi kimianya netral hingga masam. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. 6 dari 13 halaman 5. NPK Phonska Nitrogen Phospate Kalium ©2020 Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah. Sebab mengandung unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Kelebihan pupuk NPK, mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih kuat, banyak, dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara di tanah. Pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral. Pupuk jenis ini bisa digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. 7 dari 13 halaman 6. Dolomite Kapur Karbonat ©2020 Dolomite atau biasa dikenal dengan kapur pertanian memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimia yag ditimbulkan basa alkali sehingga menaikkan pH tanah. Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Sifatnya mudah menyerap air dan mudah dihancurkan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya. 8 dari 13 halaman 7. ZK Zwavelzure Kali ©2020 Pupuk jenis ZK memiliki rumus kimia K2SO4. Dibuat dari kandungan asam belerang dan kalium, sehingga disebut pupuk sulfat. Pupuk jenis ini berbentuk butiran kecil atau serbuk berwarna putih. Pupuk ZK cocok untuk wortel dan kentang, sebab unsur kalium yang terkandung kadarnya tinggi. Pupuk yang sifatnya higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi. 9 dari 13 halaman Pupuk Organik Berbeda dengan sebelumnya, pupuk organik berasal dari bahan alami sisa makhluk hidup. Bahan dasar utamanya, seperti sisa tanaman, kotoran hewan, kotoran manusia, dan pelapukan kayu. Karena bahannya alami dan terbilang aman, pupuk ini bisa meningkatkan kadar kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah. Serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Sehingga memudahkan proses pengolahan lahan yang dipakai untuk pertanian. Jenis pupuk organik yang umum digunakan sebagai berikut Liputan6 ©2020 10 dari 13 halaman 1. Pupuk Kandang Tentunya pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman. Pupuk kandang mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga. 2. Pupuk Hijau Sedangkan pupuk hijau termasuk jenis pupuk organik dengan bahan dasar sisa tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya jenis pupuk ini dibuat dari tanaman hasil panen. Pupuk yang efektif membantu meningkatkan kualitas tanah. 11 dari 13 halaman 3. Pupuk Kompos Berikutnya jenis pupuk kompos yang terbentuk dari sisa bahan organik. Berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau fermentasi. 4. Pupuk Hayati Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis merupakan jenis pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup. 12 dari 13 halaman 5. Humus Selanjutnya jenis pupuk humus, yang dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami. 6. Pupuk Serasah Jenis pupuk ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai. Pupuk serasah berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. 13 dari 13 halaman Cara Menyimpan Pupuk Penyimpanan pupuk pada suhu rendah dapat menghambat kerusakan pupuk hayati, seperti kerusakan fisiologis, enzimatis maupun mikrobiologis. Dilansir dari jurnal UMM, penyimpanan pupuk merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Penyimpanan pupuk yang salah bisa merusak sifat kimia dan fisik pupuk. Pupuk yang bersifat hidroskopis tidak boleh disimpan secara sembarangan, pupuk tersebut dapat menjadi lembab dan mencair atau bila kelembapan berkurang, pupuk menjadi keras dan membentuk bongkah-bongkah besar. Sehingga sulit diaplikasikan. Tidak dibenarkan untuk mencampur tempat penyimpanan pupuk dengan tempat penyimpanan biji-bijian atau benih. Sebab dapat mempengaruhi kualitas pupuk. Penyimpanan pupuk sebaiknya dipisahkan antara jenis pupuk yang satu dengan lainnya. Guna memudahkan pengawasan, serta untuk menjaga mutu pupuk. [kur]
Caramenanam sayuran organik tergolong mudah, hanya saja memang kebutuhan akan pupuk dan pestisida sama sekali tidak boleh menggunakan bahan kimia. Karena bahan yang digunakan adalah bahan - bahan alami, oleh karena itu sayuran organik disebut dengan sayuran sehat yang memiliki peminat cukup banyak.
Sumber Gambar kimia adalah pupuk yang terbuat dari bahan kimia yang mengandung unsur hara yang bermanfaaat sebagai sumber makanan bagi tanaman. Pupuk kimia yang beredar di pasaran dapat berupa pupuk tunggal maupun pupuk majemuk. Terdapat berbagai jenis pupuk kimia yang memiliki unsur hara dan fungsi yang spesifik untuk kebutuhan tanaman. Terkadang di lapangan, petani mencampur beberapa jenis pupuk dan diaplikasikan secara bersamaan. Akan tetapi, apabila campuran pupuk kurang sesuai, akan mengakibatkan beberapa dampak negatif, seperti hilangnya unsur hara, tanaman tidak dapat menyerap unsur hara, bahkan dapat meracuni tanaman. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa jenis pupuk kimia yang sebaiknya tidak dicampur saat Urea dan Pupuk KCLPupuk urea apabila dicampur dan diaplikasikan bersama pupuk KCL akan mengakibatkan terbentuknya gumpalan-gumpalan sehingga penyebaran pupuk tidak merata dan pupuk sulit diserap oleh Ammonium Urea dan Pupuk PhosphatPupuk ammonium seperti urea adalah pupuk yang memiliki kandungan unsur hara nitrogen. Urea dalam tanah akan mudah terurai oleh enzim urease yang diproduksi oleh mikroorganisme tanah. Pupuk nitrogen sebaiknya tidak dicampur dengan pupuk phosphate seperti TSP, SP-36 atau SP-18 karena akan menurunkan pH tanah. Tanah yang terlalu masam akan mematikan mikroorganisme tanah penghasil enzium urease sehingga tidak baik untuk Kalium dan Pupuk DolomitPupuk dolomit merupakan pupuk yang mengandung unsur kalsium Ca dan magnesium Mg. Interaksi antara unsur kalium dengan magnesium bersifat antagonis, begitu pula antara unsur kalium dan kalsium. Aplikasi pupuk kalsium dan pupuk kalium seperti ZK dan KCL secara bersamaan akan mengakibatkan unsur kalsium tidak dapat diserap secara sempurna oleh Kalium dan Pupuk KieseritePupuk kieserite adalah pupuk yang mengandung unsur belerang S dan magnesium Mg. Pupuk ini sebaiknya tidak dicampur dengan pupuk kalium seperti pupuk KCL atau pupuk ZK karena interaksinya bersifat antagonis. Demikian daftar pupuk kimia yang sebaiknya tidak dicampur saat akan diberikan kepada tanaman. Apabila Sobat Tania ingin mengetahui dosis pemupukan yang tepat dan efisien, Sobat Tania dapat menggunakan fitur Kalkulator Pupuk di Aplikasi Dokter Tania agar dosis yang diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan hara tanaman. Selamat mencoba!Untuk dapat mengetahui dosis pemupukan yang tepat dan efisien, Sobat Tania bisa menggunakan Jasa Analisa Tanah. Bisa langsung kamu kirimkan sampel tanah kemudian kami uji dan kami analisa untuk mengetahui kondisi NPK dalam tanah, lengkap dengan rekomendasi pemupukannya. Yuk daftar sekarang pada link tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
PT Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan proses budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap merawat Kelestarian lingkungan (A
jenis pupuk. ©2020 Pupuk menjadi unsur hara penting bagi tanaman. Meski sejak lama ada penggunaan pupuk organik, tak ayal banyak yang menggunakan pupuk kimia sebagai penyubur. Pupuk kimia memiliki kelebihan pada unsur dan senyawa yang mudah larut, serta cepat diserap oleh tanaman tanpa memerlukan proses penguraian. Meski begitu, terkadang pupuk kimia mengandung kalsium amonium nitrat. Sebuah aplikasi senyawa paling umum dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman untuk kebun yang bisa berbahaya di sisi lain. Alangkah baiknya, mengenal setiap ciri dan kegunaan dari masing-masing pupuk sesuai kebutuhan. Serta mengetahui cara penyimpanan yang tepat, demi mencegah terjadinya polusi, hingga ledakan tak diduga. Berikut jenis pupuk organik dan kimia, beserta cara menyimpan yang tepat dilansir dari berbagai sumber. 2 dari 13 halaman Pupuk Kimia ©2020 1. Urea Pupuk urea menjadi yang paling diminati oleh petani, karena sangat bermanfaat untuk lahan pertanian maupun budidaya. Pupuk ini memiliki rumus kimia CONH22, terbuat dari campuran gas amoniak NH3 dan gas asam arang. Sekitar 46kg nitrogen terkandung dalam 100kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebab nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih banyak klorofi. Dilansir dari pupuk urea berbentuk menyerupai kristal dengan warna beragam, antara putih dan merah muda untuk jenis pupuk bersubsidi. Selain itu, sifatnya higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman. Reaksinya sedikit asam dan mudah terbakar oleh sinar matahari. Sehingga sebaiknya simpan dalam suhu ruangan yang tidak terlalu panas maupun lembab. Demi menjaga kualitas pupuk urea. 3 dari 13 halaman 2. ZA Zwavelzure Amonium ©2020 Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumus kimia NH42SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya diterapkan sebagai pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat. Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman. Kemudian memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil panen. Kelebihan lainnya, ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama. Sifat dan Ciri Pupuk ZA Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Terutama pada kelembapan 80 persen atau lebih, jadi mudah diserap tanaman. Hampir sama dengan urea, reaksinya asam. Kurang baik diberikan pada tanah muda yang masih asama atau tanah yang kurang kandungan kalsium alkali. Cocok sebagai pupuk dasar. Bentuk seperti kristal dengan beragam warna, seperti putih, merah muda, biru, abu-abu, dan kuning. 4 dari 13 halaman 3. SP-36 super phosphate ©2020 Pupuk SP-36 super phosphate atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia. Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat belerang dengan fosfat alam. Memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Biasanya digunakan di berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura. Pupuk SP-36 kerap digunakan petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak. Kelebihan lain SP36, bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel. Reaksi kimia yang ditimbulkan tergolong netral. Pupuk SP36 mengandung sekitar 36 persen Fosfor dalam bentuk P205 fosfat. Karena reaksi kimia yang cukup lambat, SP36 cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman. Kemudian karena sifatnya higroskopis, pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi. 5 dari 13 halaman 4. KCl Kalium Klorida ©2020 Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. Bentuknya bubuk atau serbuk merah. Jenis pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang. Reaksi kimianya netral hingga masam. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. 6 dari 13 halaman 5. NPK Phonska Nitrogen Phospate Kalium ©2020 Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah. Sebab mengandung unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Kelebihan pupuk NPK, mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih kuat, banyak, dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara di tanah. Pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral. Pupuk jenis ini bisa digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. 7 dari 13 halaman 6. Dolomite Kapur Karbonat ©2020 Dolomite atau biasa dikenal dengan kapur pertanian memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimia yag ditimbulkan basa alkali sehingga menaikkan pH tanah. Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Sifatnya mudah menyerap air dan mudah dihancurkan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya. 8 dari 13 halaman 7. ZK Zwavelzure Kali ©2020 Pupuk jenis ZK memiliki rumus kimia K2SO4. Dibuat dari kandungan asam belerang dan kalium, sehingga disebut pupuk sulfat. Pupuk jenis ini berbentuk butiran kecil atau serbuk berwarna putih. Pupuk ZK cocok untuk wortel dan kentang, sebab unsur kalium yang terkandung kadarnya tinggi. Pupuk yang sifatnya higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi. 9 dari 13 halaman Pupuk Organik Berbeda dengan sebelumnya, pupuk organik berasal dari bahan alami sisa makhluk hidup. Bahan dasar utamanya, seperti sisa tanaman, kotoran hewan, kotoran manusia, dan pelapukan kayu. Karena bahannya alami dan terbilang aman, pupuk ini bisa meningkatkan kadar kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah. Serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Sehingga memudahkan proses pengolahan lahan yang dipakai untuk pertanian. Jenis pupuk organik yang umum digunakan sebagai berikut Liputan6 ©2020 10 dari 13 halaman 1. Pupuk Kandang Tentunya pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman. Pupuk kandang mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga. 2. Pupuk Hijau Sedangkan pupuk hijau termasuk jenis pupuk organik dengan bahan dasar sisa tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya jenis pupuk ini dibuat dari tanaman hasil panen. Pupuk yang efektif membantu meningkatkan kualitas tanah. 11 dari 13 halaman 3. Pupuk Kompos Berikutnya jenis pupuk kompos yang terbentuk dari sisa bahan organik. Berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau fermentasi. 4. Pupuk Hayati Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis merupakan jenis pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup. 12 dari 13 halaman 5. Humus Selanjutnya jenis pupuk humus, yang dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami. 6. Pupuk Serasah Jenis pupuk ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai. Pupuk serasah berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. 13 dari 13 halaman Cara Menyimpan Pupuk Penyimpanan pupuk pada suhu rendah dapat menghambat kerusakan pupuk hayati, seperti kerusakan fisiologis, enzimatis maupun mikrobiologis. Dilansir dari jurnal UMM, penyimpanan pupuk merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Penyimpanan pupuk yang salah bisa merusak sifat kimia dan fisik pupuk. Pupuk yang bersifat hidroskopis tidak boleh disimpan secara sembarangan, pupuk tersebut dapat menjadi lembab dan mencair atau bila kelembapan berkurang, pupuk menjadi keras dan membentuk bongkah-bongkah besar. Sehingga sulit diaplikasikan. Tidak dibenarkan untuk mencampur tempat penyimpanan pupuk dengan tempat penyimpanan biji-bijian atau benih. Sebab dapat mempengaruhi kualitas pupuk. Penyimpanan pupuk sebaiknya dipisahkan antara jenis pupuk yang satu dengan lainnya. Guna memudahkan pengawasan, serta untuk menjaga mutu pupuk. [kur]
Pupukorganik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen
Pupuk merupakan salah satu bahan atau material yang paling penting pada sektor pertanian. Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 505 tahun 2006, pupuk adalah suatu bahan kimia atau organisme yang memiliki peran dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Awalnya, pupuk berasal dari sisa pelapukan tanaman, arang kayu, dan kotoran hewan. Namun seiring berjalannya waktu, Justus Von Liebig, menemukan pupuk kimia pertama kali pada tahun 1840. Ia menyebutkan bahwa tanaman akan mendapatkan zat karbon dari udara dan beberapa unsur mineral kalium, kalsium, sulfur, dan fosfor dari dalam tanah. Pupuk Organik Pupuk organik adalah jenis pupuk yang terbuat dari bahan organik atau alami. Jenis pupuk ini juga dibedakan menjadi dua berdasarkan bentuknya, yakni pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Bahan-bahan untuk membuat pupuk organik padat meliputi sisa kotoran hewan, serbuk gergaji, sekam padi, dan bekatul. Sementara itu, pupuk organik cair menggunakan ekstrak tumbuh-tumbuhan dan cairan fermentasi limbah cair peternakan. Lebih lanjut, pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap dan bermanfaat bagi tanaman. Namun sayangnya, kadar dari setiap kandungan hara tersebut rendah. Pupuk Kimia Pupuk kimia merupakan jenis pupuk yang dibuat secara kimia atau dikenal sebagai pupuk buatan. Pupuk kimia dibedakan menjadi dua berdasarkan kandungan unsur haranya, yakni pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara yang lengkap. Sebagai contoh, pupuk kimia yang biasa digunakan untuk hara N adalah Urea dan ZA, untuk hara P adalah TSP, DSP, dan ZA, sementara untuk hara K adalah KCL/MOP. Sementara itu, pupuk majemuk secara umum dibuat dengan mencampur pupuk-pupuk tunggal dengan komposisi hara yang beragam. Hal Penting Sebelum Memilih Pupuk Organik atau Pupuk Kimia Sebelum memutuskan jenis pupuk yang akan digunakan, kamu perlu menyimak beberapa informasi berikut. 1. Kandungan Unsur Hara Pada poin ini, pupuk organik jelas memiliki kandungan nutrisi mikro dan makro yang lengka meskipun takarannya sedikit dan komposisinya tidak dapat dipastikan. Oleh karena itu, setiap pupuk organik akan memiliki kandungan nutrisi dengan komposisi berbeda. Sementara itu, pupuk kimia hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi tertentu. Namun, jumlah takarannya bisa lebih banyak dan memiliki komposisi yang pasti. Misalnya, pupuk urea memiliki kandungan nitrogen dalam jumlah yang cukup, tapi tidak memiliki zat nutrisi lainnya. 2. Penyerapan Nutrisi atau Zat Hara Selain kandungan unsur hara, hal penting lain yang perlu kamu perhatikan adalah penyerapan nutrisinya. Pada pupuk organik, kandungan nutrisi dirasa lebih sulit dicerna oleh tanaman karena bentuknya masih tersimpan dalam ikatan yang kompleks. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, tanaman tetap bisa dengan mudah menyerap nutrisi tersebut. Sedangkan pada pupuk kimia, kandungan nutrisinya bisa diserap secara langsung oleh tanaman. Sayangnya, zat hara tersebut akan sangat mudah hilang dari tanah karena adanya erosi tanah. 3. Efek Reaksi pada Tanah dan Tanaman Faktor lain yang penting diketahui adalah efek reaksi pada tanah dan tanaman. Pada pupuk organik, efek reaksi akan berjalan lebih lambat pada tanaman, sehingga cocok digunakan dalam jangka panjang. Sifat tahan lama inilah yang membuat pupuk dapat membantu menggemburkan tanah, serta meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air dan menjaga kesuburan tanah. Di sisi lain, pupuk kimia akan memberikan efek reaksi yang lebih cepat pada tanaman. Akan tetapi, penggunaan jangka panjang justru dapat mengurangi kesuburan dan tidak baik bagi struktur tanah. 4. Efektivitas Penggunaan Dari sisi efektivitas penggunaan, pupuk organik akan memicu perkembangan organisme tanah yang mampu memberikan nutrisi pada tanah. Hal ini karena organisme tanah secara berkelanjutan akan menguraikan sejumlah nutrisi yang penting untuk tanaman. Sebaliknya, penggunaan pupuk kimia justru dapat membunuh organisme tanah sehingga dalam upaya menyediakan nutrisi bagi tanaman yang cukup, kuantitas atau jumlah takaran pupuk harus ditambahkan dalam jumlah besar agar hasilnya tetap baik serta perlu dibatasi agar tidak berlebihan. Itu tadi perbedaan antara pupuk organik dan pupuk kimia serta hal penting yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk memilih salah satunya. Bila kamu sedang mencari produk pupuk yang berkualitas dan asli, Gokomodo siap membantumu mendapatkannya. Kunjungi website kami untuk informasi selengkapnya!
Caramembuat pupuk organik dengan mudah - Pupuk organik dari ikan merupakan produk yang mengagumkan untuk mempromosikan pertumbuhan tanaman. Itu tinggi di nitrogen untuk tanaman yang tumbuh, dapat diproduksi secara alami, dan merupakan makanan yang mengagumkan untuk mikroba! Tahap pertama memecah bagian ikan menggunakan enzim, protease
Teknik Mencampur Pupuk Kimia Tanjungmeru – Tahukah Anda, jika pupuk kimia tidak boleh diaplikasikan secara sembarangan? Dalam mengaplikasikan pupuk, terlebih dahulu perlu diketahui jenis dan dosisnya ketika akan dicampurkan ataupun diaplikasikan ke tanaman. Hal ini bertujuan agar pupuk yang digunakan tepat sasaran dan tidak terbuang sia-sia. Umumya, campuran beberapa jenis pupuk diberikan secara bersamaan, dengan alasan untuk menghemat waktu dan tenaga. Namun, ternyata masing-masing jenis pupuk memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda. Ada pupuk yang bersifat baik dan ada pula yang bersifat antagonis berlawanan jika dicampur. Akibat dari antagonis ini Umunnya menyebabkan salah satu kandungan hara yang diberikan tidak dapat diserap oleh tanaman secara maksimal, bisa juga hilang bahkan ada berakibat buruk bagi tanaman dan bersifat racun. Berikut adalah contoh pupuk yang memiliki sifat antagonis jika diaplikasikan secara bersamaan Pupuk Amonium Urea dan Pupuk Phospat Pupuk urea tidak boleh dicampur dengan pupuk TSP, SP-36, ataupun SP-18. Pupuk nitrogen dan pupuk phospat tidak boleh dicampur dan diaplikasikan secara bersamaan, karena jika kedua jenis pupuk tersebut dicampur maka akan terjadi peningkatan keasaman tanah menurunkan pH tanah sehingga tidak baik untuk tanaman dan dapat mematikan mikroorganisme di dalam tanah. Pupuk urea harus diaplikasikan sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk alkalis seperti super dolomit maupun TSP. Interval pemupukan tidak diperlukan jika pemberian urea dan pupuk alkalis tidak diaplikasikan pada tempat dan waktu yang bersamaan. Pupuk Urea dan Pupuk KCL Pupuk urea dan pupuk KCL tidak boleh dicampur. Jika pupuk urea dan pupuk KCL dicampur dan diaplikasikan secara bersamaan akan membentuk gumpalan-gumpalan dan tanaman akan sulit menyerapnya. Pupuk Kalium dan Pupuk Kieserit Pupuk kieserite adalah pupuk yang mengandung unsur magnesium Mg dan belerang S. Pupuk kalium dan pupuk yang mengandung unsur magnesium bersifat antagonis sehingga tidak boleh dicampur. Pupuk Kalium dan Pupuk Dolomit Pupuk dolomit atau kapur dolomit mengandung unsur magnesium Mg dan kalsium Ca. Unsur kalium dan magnesium bersifat antagonis, begitu juga unsur kalium dan kalsium. Unsur hara K apabila dicampurkan dengan Ca, akan mengakibatkan unsur Ca menjadi tertekan sehingga tidak bisa diserap secara sempurna. Untuk mengurangi terjadinya antagonis pupuk maka diperlukan waktu setidaknya selisih 3 minggu antara pupuk yang satu dengan yang lainnya atau sehabis hujan sehingga pupuk yang diberikan sudah terserap ke tanah. Bisa juga sistem pemberian pupuk K harus diberikan terlebih dahulu. Sementara itu, pupuk kalium dan pupuk phophat boleh dicampur. Pupuk kalium seperti KCL dan pupuk phosphat misalnya SP-36 boleh dicampur dan diaplikasikan bersamaan. Atau pupuk ZK dan pupuk TSP juga boleh dicampur. Pupuk kalium dan pupuk phosphat tidak bersifat antagonis sehingga bisa diaplikasikan bersamaan atau dicampur.
Yangbanyak terjadi adalah masing-masing melabel produknya sebagai produk organik, namun kenyataannya banyak yang masih mencampur pupuk organik dengan pupuk kimia serta menggunakan sedikit pestisida. Penggunaan pupuk organik adalah cara yang tepat untuk mencapai hasil yan maksimal. Dalam hal ini perlu adanya kerjasama antara pemerintah
Mencampur pupuk untuk tanaman tidak boleh sembarangan. Apa sebab? Pencampuran sembarangan berdampak merugikan, mulai dari melenyapkan organisme penting di tanah hingga menaikkan derajat keasaman yang dihindari. Berikut panduannya. 1. Pupuk KCl berguna sebagai sumber Kalium dengan kadar 52,7%. Unsur Cl tidak terlalu diperhitungan karena tanaman menyerap sangat sedikit sekali. 2. Pupuk TSP merupakan sumber fosfor P berkadar 37,5%. 3. Pupuk Urea merupakan sumber nitrogen N dalam bentuk ammonium. Urea mudah terurai oleh enzim urease yang diproduksi oleh mikroorganisme di tanah dalam kondisi basah atau lembap. Sebab itu pemakaian urea pada lahan kering tidak efektif, kecuali bila tanah rajin disiram sehingga mikroorganisme penghasil enzim urease bisa hidup. 4. Urea tidak boleh dicampur KCl atau TSP untuk satu aplikasi. Campuran Urea dan TSP bisa menaikkan pH sehingga bisa mematikan mikroorganisme di tanah yang memproduksi enzim urease. Berikutnya, Urea dan KCl yang dicampur akan membentuk gumpalan-gumpalan yang menyulitkan penyebaran pupuk sehingga tidak merata. 5. KCl dan TSP bisa dicampurkan dan diberikan bersama-sama.
soSOyxj. 73 433 448 260 257 413 391 195 53
cara mencampur pupuk organik dengan kimia