PENDAHULUAN. Puisi-puisi karya Chairil Anwar walaupun sudah sangat lama diciptakan, namun masih banyak digemari oleh masyarakat umum bahkan masih tetap dipelajari di sekolah-sekolah. Banyak puisi karya beliau yang sangat fenomenal, diantaranya Puisi "Diponegoro".
Salah satunya adalah puisi karya Chairil Anwar yang ditulis sebelum kemerdekaan yaitu tahun 1943. Berikut ini adalah puisi berjudul Diponegoro yang menyebut pahlawan yang membuat bangkrut pemerintah kolonial Belanda usai perang Jawa 1825-1830.
10 Puisi Chairil Anwar. 1. Aku. Kalau sampai waktuku. 'Ku mau tak seorang 'kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu. Aku ini binatang jalang. Dari kumpulannya terbuang. Biar peluru menembus kulitku. Aku tetap meradang menerjang. Luka dan bisa kubawa berlari. Berlari. Hingga hilang pedih peri. Dan aku akan lebih tidak perduli.
Ini barisan tak bergenderang berpalu. Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti sudah itu maju. MAJU! Bagimu negeri menyediakan api. Punah di atas menghampa. Binasa di atas ditindas. Sungguh pun dalam ajal baru tercapai. Jika hidup harus merasai. MAJU! SERBU! 3Daj4. 204 149 476 113 381 81 219 436 377

contoh puisi diponegoro karya chairil anwar